TUGAS TKJ
1.Karakteristik dari jaringan LAN, MAN
dan WAN berdasarkan
Karakteristik
dari jaringan LAN, MAN dan WAN berdasarkan
-Jangkauan
-Bandwith
-Media yang
digunakan
-Ip Address
Yang digunakan
-Topologi
Yang digunakan
adalah
sebagai berikut :
Faktor
|
LAN
|
MAN
|
WAN
|
Jangkauannya
|
1 Ruangan /
instansi
|
Kabupaten /
Kecamatan
|
Negara /
Benua
|
Bandwith
|
100MB-1GB
|
56 Kbps -
1M
|
5 Kb - 512
Kbps
|
Media Yang
Digunakan
|
Kabel UTP,
Coaxial, Wireless (2.4GHZ)
|
Fiber
Optic, Wireless (microwave/satelit)
|
Fiber
Optic, Wireless (microwave/satelit)
|
Ip Address
|
Private
|
private
|
Public
|
Topology
|
Star
|
bus
|
irregular
|
2. KARAKTERISTIK TOPOLOGI START,BUS,TREE
TOPOLOGI
STAR
Pada topologi
Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub.
Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel
tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur
komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk
kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu
jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara
workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak
mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang
lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Keuntungan
:
- Mudah dalam instalasi dan pengkabelan
- Tidak ada gangguan dalam jaringan apabila saat memasang dan melepas peralatan
- Mudah untuk mendeteksi kesalahan
Kerugian :
- Membutuhkan kabel yang panjang
- Jika Hub atau konsentratoe bermasalah maka jaringan ikut bermasalah
- Investasi tambahan berupa Hub / konsentrator
- Mudah dalam instalasi dan pengkabelan
- Tidak ada gangguan dalam jaringan apabila saat memasang dan melepas peralatan
- Mudah untuk mendeteksi kesalahan
Kerugian :
- Membutuhkan kabel yang panjang
- Jika Hub atau konsentratoe bermasalah maka jaringan ikut bermasalah
- Investasi tambahan berupa Hub / konsentrator
TOPOLOGI
BUS
bus : Pada
topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator.
Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya.Jaringan hanya terdiri dari
satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC.Komputer yang ingin terhubung ke
jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel.
Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama
menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung
dengan ujung.Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali
mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu
simpul lainnya.Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server,
dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server,
yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data
dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi.Instalasi jaringan Bus
sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang
sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme
jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu
kinerja dan trafik seluruh jaringan.
TOPOLOGI
TREE / POHON
tree (Tree)
:Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.
Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki
yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah dig ambarkan pada lokasi yang
rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan
jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
Keuntungan
:
- Pengkabelan
point-to-point untuk setiap bagian jaringan
- Didukung
oleh banyak vendor perangkat keras dan perangkat lunak.
Kerugian
:
- Jumlah
panjang total masing-masing bagian dibatasi oleh tipe pengkabelan yang di
gunakan.
- Jika kabel
jalur putus maka seluruh bagian jaringan akan tidak bekerja
- Sulit dalam
konfigurasi dan pengkabelan
TOPOLOGI
RING
ring : adalah
topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya,
membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi
data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI
mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan
berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. jaringan berdasarkan
bentuknya
Keuntungan
:
- Jika salah
satu pernagkat rusak tidak akan mengganggu kerja jaringan jaringan karena tiap
peralatan tidak di hubungkan langsung tetapi melewati bus.
Kerugian
:
- Jika kabel
rusak maka semua peralatan tidak berfungsi
- Sulit dalam
pengelolaan
3. PERSIAPAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN
DALAM MEMBANGUN TOPOLOGI START,BUS,RING,TREE
Persiapan
yang dilakukan dalam membangun topologi
adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang
dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
a) Kartu Jaringan
(Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu
jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard
komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan
kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua
jenis yakni PCI dan ISA.
b) Kabel dan
konektor
Kabel yang
digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial.
Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan
medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir,
motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam
kabel tersebut.
Jenis kabel
coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan
transfer rate data maximum 10 mbps.Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel
10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai
diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel
jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata
berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.
Konektor yang
digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC.
Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
Konektor BNC
Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
TerminatorBNC
Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang
memiliki nilai hambatan 50 ohm.
TBNC Adalah
konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun
ke terminator untuk ujung jaringan.
Memperbaiki
Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan
konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer
client dengan komputer jaringan.Tindakan yang dilakukan adalah termasuk
pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
1)
Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan
Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki
apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat
dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus
sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan
kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak
dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah
komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi
ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini
terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
2)
Pemasangan Kabel pada Konektor
Pemasangan
Kabel Coaxial dan Konektor BNC
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas.Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC.Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas.Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC.Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
3)
Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
Pemasangan
Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
4) Seting
konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian
IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila
secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya
adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a)
Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
b)
Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
c)
Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
Kelas Alamat
IP Address
IP Address
dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas
E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP
Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host
yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit,
Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field,
yaitu:
Field NetId;
alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
Field HostId;
alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing
host pada subnet.
d)
Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Memeriksa,
Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas
Jaringan pada PC
Tindakan yang
dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir
yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian
konektifitas jaringan
3) Pembuatan
laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
dilakukan
Dengan
tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat
teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada.
Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas
yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
A.
Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan
merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
a) Memeriksa
pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau
tidak
b) Memeriksa
Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami
short atau open,
c) Pemasangan
konektor tidak longgar
d) Setting
dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan
ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan,
Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua
telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian
konektifitas jaringan.
B.
Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian
atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan
telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.Dalam menu network
tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian
berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification
pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog
find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil
pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama
yang kita masukkan.Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan
dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar
nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain
yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung
dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan
memberikan informasi secara lengkap.Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos
ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)
IPCONFIG (IP
Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer
tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP
Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi
yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah
C:>IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan
IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :
a) Host Name
(Nama Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi
Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical
Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres
adalah 10.1.1.7
e) Subnet
Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk
mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik
maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui
konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping
untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP
Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang
kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address
4. KONSEP JARINGAN PEER TO PEER
Peer artinya rekan
sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari
beberapa komputer, terhubung langsung dengan kabel crossover atau wireless atau
juga dengan perantara hub/switch.
Komputer pada
jaringan peer to peer ini biasanya berjumlah sedikit dengan 1-2 printer. Untuk
penggunaan khusus, seperti laboratorium komputer, riset dan beberapa hal lain,
maka model peer to peer ini bisa saja dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10
hingga 100 komputer.
Peer to peer
adalah suatu model dimana tiap PC dapat memakai resource pada PC lain atau
memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain, Tidak ada yang bertindak
sebagai server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan resource komputer
yang terdapat dijaringan, dengan kata lain setiap komputer dapat berfungsi
sebagai client maupun server pada periode yang sama.
Misalnya
terdapat beberapa unit komputer dalam satu departemen, diberi nama group sesuai
dengan departemen yang bersangkutan. Masing-masing komputer diberi alamat IP
dari satu kelas IP yang sama agar bisa saling sharing untuk bertukar data atau
resource yang dimiliki komputer masing-masing, seperti printer, cdrom, file dan
lain-lain.
5. MANFAAT DAN KEUNTUNGAN JARINGAN
PEER TO PEER (P2P)
Manfaat Peer to Peer (P2P)Tujuan utama dari jaringan P2P adalah agar semua peer dapat menyediakan sekaligus memanfaatkan resource komputer, termasuk bandwith, media penyimpanan, dan kemampuan komputasi yang ada di dalam jaringan tersebut. Dengan demikian, ketika node-node (komputer-komputer) telah banyak terhubung dan terjadi banyak permintaan terhadap sistem, kapasitas total yang dimiliki oleh sistem juga akan meningkat. Hal ini merupakan kontraproduktif dengan apa yang terjadi pada sistem client-server. Dalam sistem client-server, bertambahnya client justru dapat menyebabkan melambatnya transfer data di dalam sistem.
Sifat terdistribusi yang dimiliki oleh jaringan P2P ini juga dapat meningkatkan kestabilan/kekokohan (robustness) sistem dari kemungkinan kegagalan (system failure).Kestabilan ini disebabkan oleh dua faktor.Pertama, adanya replikasi/penggandaan data yang terjadi di antara para pengguna (peer).Kedua, dengan memanfaatkan resource komputer peer itu sendiri untuk mencari data yang ada di dalam jaringan tanpa mengandalkan satu resource komputer server saja.
Keuntungan
- Pelaksanaan tidak terlalu mahal.
- Tidak membutuhkan sofware server NOS (Network Operating Systim).
- Tidak membutuhkan adminis trator yang handal.
0 komentar:
Posting Komentar